Self Reflection 1
Kuhabiskan waktu memandangi langit.
Gelisah.
Mencoba mencari pembenaran versi lain supaya berakhir berbeda.
Gelisah.
Mencoba mencari pembenaran versi lain supaya berakhir berbeda.
Kupandangi wajah kedua anakku.
Entah apa yang ada di dalam pikirannya.
Begitu tenang, belum tersirat perit hidup.
Tak perlu kamu tahu,nak.
Yang aku janjikan, aku akan selalu bersama kalian.
Setiap nafas yang kuhela, semakin tenggelam aku
Tak perlu kamu tahu,nak.
Yang aku janjikan, aku akan selalu bersama kalian.
Setiap nafas yang kuhela, semakin tenggelam aku
Aku tenggelam dalam kolam yang kuciptakan sendiri
Aku melompat di antara waktu-waktu yang sudah terjadi dan belum terjadi
Andai..
Ah kalau tanpa kesalahan ini toh aku tidak akan seperti ini.
Ah kalau tanpa kesalahan ini toh aku tidak akan seperti ini.
Ada baiknya ini kusyukuri
Meskipun belum terlihat pangkal ujung dari semua ini apa
Meskipun aku tetap menangis sampai aku tertidur
Sedangkan diseberang sana, kau seperti tidak merasakan apa-apa
Apa yang kucari?
Apakah aku betul-betul menginginkan ini?
Kenapa ini masih menyakitiku?
10 tahun kugadai buat apa?
Apakah aku betul-betul menginginkan ini?
Kenapa ini masih menyakitiku?
10 tahun kugadai buat apa?
Apa yang kuharapkan dari semua ini?
Rasanya aku terlalu lama membantai diriku sendiri
Rasanya aku terlalu lama membantai diriku sendiri
Aku terlalu lama diam ketika aku bisa meluap
Aku merasa tak layak meminta banyak
Harapanku terasa salah di semua sisi
Aku ingin bahagia, bisa mencintai diriku sendiri dan dicintai.
Tidak, aku tidak ingin sekejap saja.
Aku ingin selamanya.
Mungkin?
Aku ingin selamanya.
Mungkin?
Kubawa kerinduan ini kemana engkau mau
Ia bagian dari aku.
Yang sebaiknya kau buka sebelum menjadi bom waktu.
Bukalah..sebelum ini menghancurkan kita.
Untuk kau yang diperaduan ibumu, lepaskanlah aku.
Biarkan aku terbang seorang diri.
Aku lelah.
Comments
Post a Comment